I. Hari
dan Tanggal Praktikum
Kamis,
27 November 2014
II. Tujuan
Untuk mengetahui macam zat penyusun dan zat
pengidentifikasi pada anion CO32-, HCO3-
dan S2O32-.
III. Dasar
Teori
1. Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan
mengelompokkan ion-ion yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokan dilakukan
dalam bentuk pengendapan di mana penambahan pereaksi tertentu mampu
mengendapkan sekelompok ion-ion. Cara ini menghasilkan enam kelompok yang namanya
disesuaikan dengan pereaksi untuk mengendapkan kelompok ion tersebut. Kelompok
ion-ion tersebut adalah golongan klorida (I), golongan sulfide (II), golongan
hidroksida (III), golongan karbonat (IV), dan golongan sisa (V) (Anonim, 2010).
2. Analisis anion lebih sederhana dibandingkan analisis
kation, tetapi analisis kualitatif anion memerlukan ketelitian dalam melakukan
observasi dari gejala-gejala yang timbul. Dalam pemeriksaan analisis kualitatif,
pengamatan visual merupakan hal yang penting. Warna menjadi hal penting, karena
beberapa ion anorganik dapat diketahui dari warna spesifik yang terjadi (Ibnu,
2002).
3. Semua
garam-garam karbonat normalnya larut dalam air, kecuali karbonat dari
logam-logam alkali dan amonium. Hidrogen karbonat dari kalsium, strontium,
barium, magnesium dan mungkin dari besi, ada dalam air. Terbentuk karena aksi
oleh asam karbonat yang berlebihan terhadap karbonat-karbonat normal, baik
dalam larutan air atau suspensi yang kemudian akan terurai pada pendidihan larutan.
CaCO3 ↓
+ H2O + CO2 → Ca2+ + 2HCO3-
Hidrogen
karbonat dari logam-logam alkali kurang larut dalam air dibanding dengan
karbonat normal. Digunakan larutan Na2CO3 untuk
mempelajari reaksi dari ion karbonat (Svehla, 1985:317).
4. Reaksi
pada bikarbonat serupa denhan reaksi dari karbonat. Pengujian dengan reaksi
tersebut dapat membedakan antara karbonat dan bikarbonat. Apabila dididihkan,
bikarbonat akan terurai:
2HCO3-
→ CO32-
+ H2O + CO2 ↑
Karbondioksida
yang terbentuk dari pemanasan tersebut dapat dikenali dengan air barit atau air
kapur. Dalam mempelajari sifat reaksi ion bikarbonat dapat digunakan larutan
NaHCO3 (Svehla, 1985:319).
5. Kebanyakan
tiosulfat larut dalam air. Tiosulfat dari timbal, perak dan barium sangat
sedikit larut dalam air. Banyak dari tiosulfat ini, larut dalam larutan natrium
tiosulfat yang berlebihan, membentuk garam kompleks. Dalam mempelajari
reaksi-reaksi pada ion tiosulfat, dapat digunakan larutan Na2S2O3
(Svehla, 1985:325).
IV.
Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan:
- Tabung
reaksi
- Rak
tabung reaksi
- Pipet
tetes
- Beacker
glass 500 ml
- Penjepit
tabung
- Lampu
spirtus
Bahan yang digunakan:
- Na2CO3
- NaHCO3
- Na2S2O3
- H2SO4(e)
- AgNO3
- Pb(NO3)2
- HgCl2
- MgSO4
- Ba(NO3)2
- CaCl2
- HCl(e)
- FeCl3
V.
Prosedur
1. Identifikasi
Karbonat (CO32-)
a. Zat
+ H2SO4(e) → keluar
gelembung gas CO2
b. Zat
+ AgNO3 → ↓
putih + AgNO3
ekses → ↓ kuning
c. Zat
+ Pb(NO3)2 → ↓ putih + CH3COOH → larut
d. Zat
+ HgCl2 → ↓
merah coklat
e. Zat
+ MgSO4 → ↓ putih
f. Zat
+ Ba(NO3)2 → ↓
putih
g.
Zat + CaCl2 → ↓ putih
2. Identifikasi
Bikarbonat (HCO3-)
a. Zat
+ H2SO4(e) → keluar
gelembung gas CO2
b. Zat
+ AgNO3 → ↓
putih + AgNO3
ekses → ↓ kuning
c. Zat
+ Pb(NO3)2 → ↓ putih + CH3COOH → larut
d. Zat
+ HgCl2 → tidak
bereaksi, didiamkan → ↓
merah coklat
e. Zat
+ MgSO4 → tidak bereaksi, dipanaskan → ↓
putih
f. Zat
+ Ba(NO3)2 → ↓
putih
g.
Zat + CaCl2 → ↓ putih koloid
3. Identifikasi
Tiosulfat (S2O32-)
a. Zat
+ HCl(e) → bau
sulfur, diikuti ↓ putih kekuningan
b. Zat
+ Pb(NO3)2 → ↓ putih
c. Zat
+ AgNO3 → ↓
putih - ↓
kuning - ↓ coklat - ↓ hitam
d. Zat
+ FeCl3 → larutan ungu, jika dikocok warna ungu
akan luntur
VI.
Pengamatan
1. Identifikasi
Karbonat (CO32-)
No.
|
Pembuatan
Reaksi
|
Pengamatan
|
1.
|
Zat
+ H2SO4(e)
|
keluar gelembung gas CO2
|
2.
|
Zat
+ AgNO3
|
↓ putih
|
↓
putih + AgNO3 ekses
|
↓ kuning
|
|
3.
|
Zat
+ Pb(NO3)2
|
↓ putih
|
↓
putih + CH3COOH
|
larut
|
|
4.
|
Zat
+ HgCl2
|
↓ merah coklat
|
5.
|
Zat
+ MgSO4
|
↓ putih
|
6.
|
Zat
+ Ba(NO3)2
|
↓ putih
|
7.
|
Zat
+ CaCl2
|
↓ putih
|
2. Identifikasi
Bikarbonat (HCO3-)
No.
|
Pembuatan
Reaksi
|
Pengamatan
|
1.
|
Zat
+ H2SO4(e)
|
keluar gelembung gas CO2
|
2.
|
Zat
+ AgNO3
|
↓ putih
|
↓
putih + AgNO3 ekses
|
↓ kuning
|
|
3.
|
Zat
+ Pb(NO3)2
|
↓ putih
|
↓
putih + CH3COOH
|
larut
|
|
4.
|
Zat
+ HgCl2
|
tidak bereaksi
|
tidak
bereaksi, didiamkan
|
↓ merah coklat
|
|
5.
|
Zat
+ MgSO4
|
tidak bereaksi
|
tidak
bereaksi, dipanaskan
|
↓ putih
|
|
6.
|
Zat
+ Ba(NO3)2
|
↓ putih
|
7.
|
Zat
+ CaCl2
|
↓ putih koloid
|
3. Identifikasi
Tiosulfat (S2O32-)
No.
|
Pembuatan
Reaksi
|
Pengamatan
|
1.
|
Zat
+ HCl(e)
|
bau sulfur, diikuti ↓
putih kekuningan
|
2.
|
Zat
+ Pb(NO3)2
|
↓ putih
|
3.
|
Zat
+ AgNO3
|
↓ putih - ↓
kuning - ↓ coklat - ↓ hitam
|
4.
|
Zat
+ FeCl3
|
larutan ungu
|
larutan
ungu, dikocok
|
warna ungu luntur
|
VII.
Reaksi
Kimia
1. Identifikasi
Karbonat (CO32-)
a. Na2CO3
+ H2SO4 → Na2SO4
+ H2O + CO2 ↑
b. Na2CO3
+ 2AgNO3 → Ag2CO3
↓
+ 2NaNO3
c. Na2CO3
+ Pb(NO3)2 → PbCO3
↓
+ 2NaNO3
d. Na2CO3
+ HgCl2 → HgCO3 ↓
+ 2NaCl
e. Na2CO3
+ MgSO4 → MgCO3
↓
+ Na2SO4
f. Na2CO3
+ Ba(NO3)2 → BaCO3
↓
+ 2NaNO3
g.
Na2CO3 + CaCl2 → CaCO3 ↓
+ 2NaCl
2. Identifikasi
Bikarbonat (HCO3-)
a. 2NaHCO3
+ H2SO4 → Na2SO4
+ 2H2O + 2CO2 ↑
b. NaHCO3
+ AgNO3 → AgHCO3
↓
+ NaNO3
c. 2NaHCO3
+ Pb(NO3)2 → Pb(HCO3)2
↓
+ 2NaNO3
d. 2NaHCO3
+ HgCl2 → Hg(HCO3)2
↓
+ 2NaCl
e. 2NaHCO3
+ MgSO4 → Mg(HCO3)2
↓
+ Na2SO4
f. 2NaHCO3
+ Ba(NO3)2 → Ba(HCO3)2 ↓
+ 2NaNO3
g.
2NaHCO3 + CaCl2 → Ca(HCO3)2
↓
+ 2NaCl
3. Identifikasi
Tiosulfat (S2O32-)
a. Na2S2O3
+ 2HCl → 2NaCl
+ H2O + SO2 ↑ + S ↓
b. Na2S2O3
+ Pb(NO3)2 → PbS2O3
↓
+ 2NaNO3
c. Na2S2O3
+ 2AgNO3 → Ag2S2O3
↓
+ 2NaNO3
d. 3Na2S2O3
+ 2FeCl3 → Fe2(S2O3)3
+ 6NaCl
VIII.
Pembahasan
a. Larutan
AgNO3 dan Pb(NO3)2 merupakan pereaksi selektif
pada ketiga anion ini. Masing-masing larutan tersebut apabila ditambahkan pada
sampel akan membentuk endapan putih.
- Larutan Na2CO3 dan NaHCO3 apabila masing-masing ditambahkan larutan AgNO3 akan terbentuk ↓ putih yang akan menjadi ↓ kuning ketika ditambah AgNO3 berlebih. Sedangkan ↓ putih hasil penambahan Pb(NO3)2 akan larut ketika ditambahkan CH3COOH.
- Larutan Na2S2O3 bila ditambahkan dengan AgNO3 yang semula terbentuk ↓ putih seketika akan berubah menjadi ↓ kuning, kemudian ↓ coklat, dan akhirnya menjadi ↓ hitam yang disebabkan karena terbentuknya Argentum sulfide.
b. Penambahan
H2SO4(e) pada larutan Na2CO3
dan NaHCO3 digunakan untuk menguji adanya gas yang terbebas dari
larutan yaitu gas CO2. Hal ini dibuktikan dengan
terbentuknya gelembung-gelembung gas pada larutan. Sedangkan pada larutan Na2S2O3
dengan penambahan HCl(e) ketika dipanaskan akan
melepaskan gas SO2 yang dapat dikenali dari baunya dan diikuti
dengan terbentuknya ↓ sulfur berwarna putih kekuningan.
c. Penambahan
HgCl2 pada larutan Na2CO3 dan NaHCO3
akan menghasilkan reaksi sensitif ditandai dengan terbentuknya ↓
merah coklat. Pada larutan NaHCO3, terjadinya endapan
tersebut tidak seketika tetapi didiamkan dahulu beberapa saat baru endapan akan
muncul.
d. Terdapat
perbedaan pada Na2CO3 dan NaHCO3 ketika
ditambahkan MgSO4. Pada Na2CO3
↓
putih langsung terbentuk saat ditambahkan pereaksi tersebut, sedangkan pada NaHCO3
↓
putih baru terbentuk sesudah adanya proses pemanasan.
e. Penambahan
FeCl3 dalam larutan Na2S2O3
menghasilkan reaksi sensitif untuk identifikasi anion S2O32-.
Hal ini ditandai dengan terbentuknya larutan ungu yang langsung hilang (luntur)
ketika dikocok.
IX.
Kesimpulan
Jadi,
pada identifikasi anion CO32-, HCO3-
dan S2O32- didapatkan hasilnya:
a. Na2CO3
+ H2SO4(e) → keluar
gelembung gas CO2
NaHCO3
+ H2SO4(e) → keluar gelembung gas CO2
b. Na2CO3
+ AgNO3 → ↓
putih + AgNO3
ekses → ↓ kuning
NaHCO3
+ AgNO3 → ↓
putih + AgNO3
ekses → ↓ kuning
Na2S2O3
+ AgNO3 → ↓
putih - ↓
kuning - ↓ coklat - ↓ hitam
c. Na2CO3
+ Pb(NO3)2 → ↓
putih + CH3COOH → larut
NaHCO3
+ Pb(NO3)2 → ↓
putih + CH3COOH → larut
Na2S2O3
+ Pb(NO3)2 → ↓
putih
d. Na2CO3
+ HgCl2 → ↓
merah coklat
NaHCO3
+ HgCl2 → tidak
bereaksi, didiamkan → ↓
merah coklat
e. Na2CO3
+ MgSO4 → ↓
putih
NaHCO3
+ MgSO4 → tidak
bereaksi, dipanaskan → ↓
putih
f. Na2CO3
+ Ba(NO3)2 → ↓
putih
NaHCO3
+ Ba(NO3)2 → ↓
putih
g. Na2CO3
+ CaCl2 → ↓ putih
NaHCO3
+ CaCl2 → ↓ putih koloid
h. Na2S2O3
+ HCl(e) → bau
sulfur, diikuti ↓ putih kekuningan
i. Na2S2O3
+ FeCl3 → larutan ungu, jika dikocok warna ungu
akan luntur
X.
Daftar
Pustaka
1.
Svehla, G. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro.
Jakarta: PT Kalman Media Pusaka. hal 317, 319 dan 325.
2.
Ibnu. (2002). Kimia Analitik I. Malang: JICA.
3.
Anonim. (2010). Analisis Anion dan Kation. http://mafikadihati.blogspot.com/2012/11/analisis-kualitatif-kation-dan-anion.html.
Praktikan
Eleonora
Geovina Y.D / 114004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar